Anakku, Amanahku

Senin, 13 Desember 2010
 Teman...
Membesarkan dan mendidik 3 orang anakku ternyata bukan perkara yang mudah. Bukan hanya kebutuhan sandang, pangan, dan papan saja yang wajib dipenuhi namun ada beberapa hal lain yang tidak kalah pentingnya.

Kebutuhan akan pendidikan yang baik, baik pendidikan formal (di sekolah) maupun pendidikan akhlak/moral (terutama di rumah selain di sekolah) menjadi begitu berharga dan tidak boleh diremehkan. Apalagi di jaman sekarang ini, era globalisasi, tatkala pengaruh budaya begitu bebas tersebar tanpa kompromi. Meskipun tidak semua hal dapat menimbulkan efek negatif namun prekuensi maupun kapasitasnya bisa jauh lebih besar dari efek positif yang dibawanya.

Misalnya, keberadaan "makhluk" bernama internet yang memiliki dua wajah yang sangat berlawanan. Di satu sisi, makhluk itu bisa menjelma menjadi seorang yang berwajah putih terang dengan cahaya yang bersinar yang siap mengantarkan anak-anak kita menuju masa depan yang cerah dan membahagiakan, alhamdulillahirobbil 'alamin. Namun di sisi lain ia bisa pula menjelma menjadi seseorang dengan wajah hitam kelam, gelap tanpa ada seberkas sinarpun yang memancar, sungguh menakutkan, menyeramkan dan ia siap membawa anak-anak kita ke dalam lembah kesesatan yang dalam dan menghinakan, naudzubillahi min dzalik. Intinya, bila anak-anak kita dapat menggunakan internet dengan tujuan yang positif maka hasilnya pun akan positif pula begitupun sebaliknya.

Astagfirullahal adzim... astagfirullahal azim... astagfirullahal adzim...
Sepertinya kita memang harus lebih banyak beristigfar, memohon ampun kepada Allah atas segala hal negatif yang telah terjadi selama ini, baik di dalam kehidupan rumah tangga maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.

Generasi bangsa/anak-anak kita ini memerlukan pembekalan keimanan/keagamaan yang lebih kuat dan selalu terasah. Selain itu mereka juga membutuhkan contoh teladan yang baik, orang/pemimpin yang baik atau sholeh agar mereka dapat melihat secara nyata pengaplikasian dari segala teori/pengetahuan yang telah didapatnya.

Oya, satu hal yang juga harus ditegaskan bagi anak-anak kita (dan juga bagi kita) adalah tentang apa tujuan hidup kita di dunia ini. Jangan sampai kita hidup hanya demi mencari kebahagiaan dunia dan menapikan kehidupan akhirat. "Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil 'aalamiin" (Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk ALLAH, Tuhan seluruh alam).

Tugas ini memang tugas besar untukku dan suami dan juga untuk para orang tua lain serta siapapun yang peduli dan memang harus peduli dengan hal ini.


Berikut, sebuah kutipan dari Dorothy Law Nolte tentang pendidikan anak.

If a child lives with criticism, he learns to condemn
(Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar menyalahkan)

If a child lives with hostility, he learns to fight
(Jika anak dibesarkan dengan kebencian, ia belajar berkelahi)

If a child lives with ridicule, he learns to be shy
(Jika anak dibesarkan dengan ejekan, ia akan tumbuh rendah diri)

If a child lives with shame, he learns to feel guilty
(Jika anak sering dipermalukan, ia akan menyalahkan diri sendiri)

If a child lives with tolerance, he learns to be patient
(Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar bersabar)


If a child lives with encouragement, he learns to be confident
(Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia akan belajar percaya diri)

If a child lives with praise, he learns to appreciate
(Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia akan belajar menghargai)

If a child lives with fairness, he learns justice
(Jika anak dibesarkan dengan keadilan, ia akan belajar berbuat adil)

If a child lives with security, he learns to have faith
(Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia akan belajar memiliki keyakinan)

If a child lives with approval, he learns to like himself
(Jika anak dibesarkan dengan persetujuan, ia akan belajar menyukai diri)

If a child lives with acceptance and friendship, he learns to find love in the world
(Jika anak dibesarkan dengan penerimaan dan persahabatan, ia akan belajar menemukan cinta dalam kehidupan)

Mmm... rasanya aku dan suamiku masih harus belajar banyak tentang hal ini.

Wallahu 'alam bishshowab. Semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar